TULANGBAWANG – Limbah cair pabrik pengolahan tepung tapioka PT Teguh Wibawa Bhakti Persada (TWBP) Kampung Banjaragung, Kecamatan Banjaragung mengalir ke sungai way pidada.
Air limbah pabrik singkong anak perusahaan PT Sinar Laut itu diduga telah mencemari air sungai. Limbah cair berwarna hitam pekat itu mengalir deras ke aliran sungai way pidada.
Tokoh pemuda Banjaragung Ansyori mengatakan, masyarakat Kampung Banjaragung menyayangkan pengelolaan limbah oleh perusahaan TWBP yang mencemari sungai.
“Kami tokoh masayarakat, aparatur pemerintah kampung Banjaragung sudah cek ke lokasi. Pengelolaan limbah oleh PT TWBP tidak baik. Air limbah kotor mengalir langsung ke sungai dan terjadi pencemaran sungai,” terangnya, Senin (10/02/2020).
Hal senada juga dikatakan oleh tokoh masayarakat Banjar Agung Ahmad Jauhari, mengalirnya air limbah pabrik pengolahan tepung tapioka itu dikarenakan pengolahan limbah yang tidak baik oleh pihak perusahaan.
“Hal ini sudah berlangsung selama dua hari. Jika dibiarkan dapat mencemari lingkungan khususnya sungai,” ujarnya.
Pihaknya berharap, perusahaan dapat memperbaiki pengolahan limbah itu. Sehingga tidak berdampak buruk pada lingkungan.
General Manager PT TWBP Sujarno saat dikonfirmasi mengatakan, terdapat kelalaian pada bagian pengelolaan air limbah perusahaan.
“Memang ada kelalaian dan sudah kami cek. Besok air limbah itu sudah normal, itu (air limbah) besok sudah normal lagi, sudah hijau tidak hitam seperti tadi,” jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Restu Ilham, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sebelumnya telah memberiakan teguran karena izin pembuangan limbah cair PT TWBP telah habis masa berlakunya.
“Besok akan kami croscek kembali. Kalau IPAL nya benar, limbah cairnya tidak mungkun seperti itu,” jelasnya. (tri)